Senin, 14 Juli 2008

Belajar Menghitung Tagihan Listrik Sendiri


Belajar Menghitung Tagihan Listrik
Semoga Menambah pengetahuan anda tentang bagaimana menghitung biaya pengeluaran penggunaan listrik. Supaya tidak mudah main bayar saja jumlah tagihan yang membludak besar. :DPertama adalah baca KWh meter anda
Misalkan pada KWh meter anda terlihat 005004Lihat lima angka pada angka digit dari sebelah kiri, satu digit di sebelah kanan tidak perlu diperhatikan. Dengan demikian hanya dibaca 500 saja, tanpa angka 4. Jika pembacaan meteran tidak sesuai dengan yang di catat petugas PLN, anda bisa mengadukan ke Call Center PLN 123.






Mari kita mengghitung

Bulan Tagihan KWh meter
Januari 0 - 13
Februari 13 - 45
Maret 45 - 50
April 50 - 58
May 58 - 75
Juni 75 - 500

Misalkan pemakaian bulan Juni saya sebesar 500 dikurangi 75 jadi sebesar 500 - 75 = 425 KWhDengan demikian total penggunaan untuk bulan Juni sebesar 425 KWh yang akan dihitung dengan tarif penggunaan PLN.
Sedangkan tarif untuk penggunaan listrik rumah residensial dengan daya 2200 Watt (R1/2200) sebagai berikut:

Penggunaan Tarif (dalam Rupiah)
20 KWh pertama 390
40 KWh kedua 445
Per KWh berikutnya 495

Jadi setelah dihitung akan menjadi seperti berikut:

Penggunaan Tarif (dalam Rupiah) Biaya (dalam Rupiah)
20 KWh (0 - 20) x 390 7.800
40 KWh (20 - 60) x 445 17.800
365 KWh berikutnya (60 - 425) x 495 180.675
Total 206.275

Total penggunaan listrik sebesar = Rp. 206.275,-. Ini adalah nilai pemakaian bersih tanpa Abodemen dan Pajak. Sekarang mari menghitung Abodemen dan Pajak.


Rumus menghitung Abodemen listrik PLN:

Abodemen PLN = (Daya/1000) x (Rp/kVA)
Untuk R1/2200, Rp/kVA yang ditetapkan PLN adalah Rp 30.200,-.
Jadi Abodemen untuk R1/2200 adalah:(2200/1000) x Rp 30.200,- = Rp 66.440,-
Total tagihan listrik tanpa pajak adalahRp 206.275,- + Rp 66.440,- = Rp 272.715,-
Rumus menghitung pajak (3% dari total tagihan listrik anda):3% x Rp 272.715,- = Rp 8.181.45(dibulatkan Rp 8.200,-)
Total tagihan PLN setelah dikenakan pajak adalah:Rp 272.715,- + Rp 8.200,- = Rp 280.915,-
Link:Simulasi perhitungan langsung http://202.162.220.210/simulasi/simulasi_anda.aspTarif Dasar Listrik http://www.plnjaya.co.id/tdl/tdl.asp?idM=3 Call Center PLN 123

Data yang Lain
Ada yg butuh cara menghitung tarif listrik rumah tangga? Saya cb share ya..Sebenarnya sama aja dgn tulisan yg lalu (dgn menghilangkan insentif/ disinsentifnya), tapi disini supaya lebih detil..
Catatan: Dalam contoh perhitungan nantinya komponen PPJU (Pajak Penerangan Jalan Umum) diabaikan, karena ketentuan % PPJU berbeda-beda sesuai Perda masing2. Jadi cuma tarif yg murni dibayar ke PLN aja. Oya tambahan info.. PPJU itu bukan jadi milik PLN, tapi disetor ke kas Pemda, umumnya sebesar 3 sd 10% dari total tagihan listrik.
kWh pemakaian bisa dilihat dari perubahan Stand Meter selama sebulan, misalnya:




kWh pemakaian = 1289,7 - 1173,2 = 116,5 kWh
kWh pemakaian bisa juga kita perkirakan dgn mendata daya seluruh peralatan listrik yg digunakan dan jam pemakaiannya. Metode ini tidak terlalu akurat karena peralatan tertentu dayanya berbeda saat start dan setelah beroperasi stabil, selain itu kita sulit menentukan lama pemakaian yg tepat (kecuali kita memasang time recorder pada seluruh peralatan listrik tsb). Tapi bolehlah sekedar untuk sarana perbandingan dgn angka Stand Meter.
Contoh pemakaian listrik Rumah Tangga sederhana:

Peralatan Listrik Daya Rata2 JamPemakaian 1 Hari kWh Pemakaian=(Watt:1000)xjam
3 Bola Lampu@ 20 Watt 60 watt 12 0,72
2 Bola Lampu @ 7 Watt 20 watt 12 0,24
2 Bola Lampu @ 5 Watt 10 watt 2 0,02
2 Bola Lampu @ 13 Watt 26 watt 5 0,13
Rice Cooker 250 watt 2 0,5
TV 21″ 75 watt 6 0,45
Kulkas 100 watt 12 1,2
Setrika 350 watt 1 0,35
Pompa Air 100 watt 2 0,2

Rata2 kWh Pemakaian 1 Hari = 3,81
Rata2 kWh Pemakaian 1 Bulan =114,3

Selanjutnya mari coba hitung biaya listrik kita. TDL saat ini masih mengacu pada Keppres No.104 Thn 2003 (udah 5 thn gak naik2), tabel lengkapnya bisa didownload: tdl2004.pdf
Saya cuplik dari tabel tsb, khusus bagian TDL Rumah Tangga:
GOL TARIF
DAYA
BLOK
Biaya Beban(Rp/kWh)
Biaya Pemakaian(Rp/kWh)
R-1
s.d 450 VA
0-30 kWh
11.000
169
> 30-60 kWh
360
> 60 kWh
495
900 VA
0-20 kWh
20.000
275
> 20-60 kWh
445
> 60 kWh
495
1300 VA
0-20 kWh
30.100
385
> 20-60 kWh
445
> 60 kWh
495
2200 VA
0-20 kWh
30.200
390
> 20-60 kWh
445
> 60 kWh
495
R-2
> 2200 VA sd 6600 VA
-
30.400
560
R-3
> 6600 VA
-
34.260
621

Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-1 450 VA, pemakaian 90 kWh:
Biaya Beban = (450/1000) x Rp 11.000
= Rp
4.950

Biaya Pemakaian =

Blok I
=
30 kWh x Rp 169
= Rp
5.070


Blok II
=
30 kWh x Rp 360
= Rp
10.800


Blok III
=
30 kWh x Rp 495
= Rp
27.720
(+)



= Rp
30.720
(+)
Total Tagihan =
Rp
35.670
+ PPJU
Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-1 900 VA, pemakaian 116 kWh:
Biaya Beban = (900/1000) x Rp 20.000
= Rp
18.000

Biaya Pemakaian =

Blok I
=
20 kWh x Rp 275
= Rp
5.500


Blok II
=
40 kWh x Rp 445
= Rp
17.800


Blok III
=
56 kWh x Rp 495
= Rp
27.720
(+)



= Rp
51.020
(+)
Total Tagihan =
Rp
69.020
+ PPJU
Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-1 1300 VA, pemakaian 150 kWh:
Biaya Beban = (1300/1000) x Rp 30.100
= Rp
39.130

Biaya Pemakaian =

Blok I
=
20 kWh x Rp 385
= Rp
7.700


Blok II
=
40 kWh x Rp 445
= Rp
17.800


Blok III
=
90 kWh x Rp 495
= Rp
44.550
(+)



= Rp
70.050
(+)
Total Tagihan =
Rp
109.180
+ PPJU
Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-1 2200 VA, pemakaian 200 kWh:
Biaya Beban = (2200/1000) x Rp 30.200
= Rp
66.440

Biaya Pemakaian =

Blok I
=
20 kWh x Rp 390
= Rp
7.800


Blok II
=
40 kWh x Rp 445
= Rp
17.800


Blok III
=
140 kWh x Rp 495
= Rp
69.300
(+)



= Rp
94.900
(+)
Total Tagihan =
Rp
161.340
+ PPJU
Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-2 5500 VA, pemakaian 700 kWh:
Biaya Beban = (5500/1000) x Rp 30.400
= Rp 167.200

Biaya Pemakaian = 700 x Rp 560
= Rp 392.000
(+)
Total Tagihan =
Rp 559.200
+ PPJU
Golongan Tarif R-2 6600 VA dan R-3 sudah berbeda cara perhitungannya karena sudah terkena tarif multiguna atau nonsubsidi. Tarif pada tabel TDL di atas adalah tarif dalam batas yg masih disubsidi (untuk Pelanggan Daya 6600 VA batas tarif disubsidi = 839 kWh). Pemakaian melewati batas tsb akan dikenai tarif non subsidi sebesar Rp 1.380/kWh.
Contoh perhitungan untuk Golongan Tarif R-2 6600 VA, pemakaian 1000 kWh:
Biaya Beban = (6600/1000) x Rp 30.400
= Rp
200.640

Biaya Pemakaian =

Tarif Normal
=
839 kWh x Rp 560
=Rp
469.840


Non Subsidi
=
161 kWh x Rp 1.380
=Rp
222.180



= Rp
692.020
(+)
Total Tagihan=
Rp
892.660
+ PPJU

Tidak ada komentar: